Thursday, May 28, 2009

Antara Malaysians...Indonesians...and the Others....

Berrrrr....udara dingin menyeruak lewat kisi2 jendela dapur yang kubuka dikit untuk sekedar mempersilahkan karbon monoksida or bau-bau tak sedap lainnya segera go away dari dapurku. It's windy outside. Southampton bener-bener tidak ramah 2 minggu terakhir ini. Panas beberapa hari, kemudian hujan beberapa hari, hujan berseling panas dalam sehari, angin kenceng tanpa or dg hujan,sungguh membingungkan bukan hanya untuk orang yang sudah lama tinggal disini, tapi juga buat badanku yang baru adaptasi dg cuaca di salah satu kota kecil di negerinya pangeran Charles ini. Alhamdulillah, anak2 wlo sometimes harus mandi cethetheren and the other times kungkum ceria di bathup nan hangat, tetep saja ceria and aktif. Setidaknya aktif membuat mereka tidak terlalu merasa kedinginan, wlo tidak dipungkiri endhuk umbelen terus sampai sekarang.....Alhamdulillah yang penting tidak rewel dan mau makan.

3 minggu sudah waktu berlalu dari hari pertama kami menjejakkan langkah kaki di Bandara London. Dan sudah selama itu pula kami sekeluarga menghuni rumah di lantai 2, pinggir jalan besar yang dilewati Bus Uni Link tiap 15 menitan, alias deket kampus suamiku menimba ilmu. Everything is going well till now, anak2 cepet settle. Dan Alhamdulillah, 2 tahun lebih pernah tinggal di Sydney membuatku juga lebih cepet beradaptasi alias mandiri. Dengan cepet kami punya temen dari bangsa sendiri maupun negara tetangga, terutama dari negeri Jiran. Ada perbedaan dengan di Sydeny dulu, Disini Malaysian Community mendominasi daripada orang-orang Indonesia, sementara di Sydney dulu Indonesian Community mendominasi wajah-wajah melayu, sehingga beberapa temen2 malaysia gabung dengan komunitas dari Indonesia waktu itu, dan kabarnya sampai sekarang tetep begitu. Tapi, bagiku tidak masalah, Malaysia or Indonesia sama saja. We have almost similar culture, dan hampir semua orang Malaysia yang kutemui disini Muslim. Jadi, seneng-seneng saja.

Orang bule pun rata-rata tidak bisa membedakan antara Malaysian dan Indonesian. "Are you malaysian or Indonesian?", pertanyaan resmi yang sering ada kalau mereka pengin tahu lebih untuk hanya sekedar ngobrol atau sedang ngisi formulir sekolah and kesehatan.

Yang lebih asyik lagi adalah Endhuk Fathimah dan abdullah, rupanya mereka juga happy happy saja punya temen beraneka ragam di preschool tanpa lihat dari mana berasal dan seperti apa kenampakan. Nggak hanya Malaysia or Indonesia, Bule is Ok!, Arab is Yes!, India is No Problem, and Anyone is quite Ok!. Yang penting main bareng and having fun togather, bahkan untuk sementara ini nggak begitu faham bahasanya pun ndak po-po. Sering aku berpikir, dalam hal ini ternyata kita orang dewasa harus banyak belajar dari anak-anak untuk berjiwa putih dalam bergaul, tanpa membeda-bedakan atau rasis, berbeda bahasa, suku, bangsa, muka, bahkan agama yang penting we have to put anything in the right place, and we have to respect to the other people, whatever.....whenever.....and wherever......

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home